Selasa, 21 September 2010

Siapa menjajah siapa dijajah?

Dua minggu yang lalu saya merasakan bagaimana 2 bulan hidup tanpa internet. Dan sembilan tahun sudah saya mengenal internet. Sejak pertama kali mengenal internet tahun 2000 silam, internet telah menjadi teman bermain saya. Banyak hal baik dan buruk yang saya dapatkan dari internet. Memang tidak ada yang sempurna di dunia fana ini, bahkan internet pun bukan teman bermain yang sempurna. Sembilan tahun bergaul dengan seluk beluk dunia maya bukanlah waktu yang sebentar. Dunia Maya seakan-akan telah menjadi negara ke-2 saya. (Dan kalau itu terjadi, saya tidak mau Bill Gates atau Mark Zuckerberg menjadi presidennya) Dan saya adalah seorang WNI (Warga negara Indonesia), dan seorang GNC (Global Net Citizen). Internet yang di luar negeri biasa disingkat Net atau Inet, adalah jaringan informasi tanpa batas dan hampir-hampir sulit untuk dikendalikan. Sejauh ini yang saya ketahui tentang internet adalah 70% isinya adalah sampah!! Dan tidak bisa dipertanggungjawabkan! Karena yang 70% itulah yang bisa menyesatkan orang! Tapi saya tidak akan membahasnya di sini.
Omong-omong tentang negara, beberapa waktu yang lalu adalah hari kemerdekaan NKRI yang ke 64. Pertanyaan yang selalu ada di benak saya tentang kemerdekaan adalah, benarkah kita sudah merdeka?, dan benarkah pula dahulu dan saat ini kita pernah dijajah? Kalau iya, dijajah oleh siapa? Belanda? Inggris? Jepang? Cina? Amerika? Yahudi?
“Kok bertanya seperti itu? Aneh!”, begitu kata orang-orang tentang pertanyaan saya.
“Aneh bagaimana?”, saya balik bertanya.
Sebenarnya pertanyaan tentang siapakah penjajah tanah kelahiran kita yang sebenarnya dapat kita jawab dengan mudah. Coba Tanya deh sama mbah-mbah yang hidup pada zaman penjajahan dulu. Sebelumnya, biar keren kita beri nama saja zaman penjajahan dulu dengan sebutan The Dark Era. Nah kalau kalian gemar menonton film-film kolosal bertemakan perjuangan (itu lho para Prajoerit Bamboe Runtjing) kalian akan tahu siapa sebenarnya penjajah kita. Mbah-mbah doeloe biasa menyebut mereka yang menjajah kita dengan sebutan “Kompeni” atau dalam bahasa Belandanya disebut Compagnie atau yang sekarang kita tahu Company berarti perusahaan.Adalah VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) atau dalam Bahasa Indonesianya berarti Perserikatan Dagang India Timur. Lho kita kan bukan India? Satu lagi salah persepsi dari orang-orang barat yang suka nyasar dan sok tahu, jadinya yang namanya tempe jadi tahu. Setelah Colombus yang nyasar dan sok tahu menganggap bahwa Benua Amerika adalah India, dan berakhir dengan suku Inca, Lakota, Iroquois, dan Aztecs disebut olehnya sebagai Bangsa India (Indian). Dan para pegawai VOC lagi-lagi melakukan kesalahan yang sama dengan menganggap Nusantara sebagai bagian dari India dan menyebut kita sebagai Indische. Kacau!
“Kok Company? Berarti kita dijajah perusahaan dong?”
VOC-flag
Lambang VOC ditengah bendera Belanda, kalo diperhatikan mirip lambang apa ya?? Kok kayaknya pernah lihat gitu?
Ya, benar sekali saudara-saudara. Malu sekali kita sebagai sebuah bangsa yang besar dapat dijajah oleh sebuah Kompeni yang jelas-jelas adalah hanya sebuah perusahaan dagang! Terutama saat itu Bangsa Jawa dan Bangsa Melayu yang jumlahnya paling besar, sangat mudah terpukau dengan bujuk rayu bangsa “muka pucat” yang bisanya cuma berkata “Over domeh!”. (Dan sampai saat ini pun saya tidak tahu apa arti dua kata tersebut.) Dan yang lebih memalukan lagi, Kompeni sudah pernah menguasai hampir seluruh Nusantara, dan bercokol di Pulau Jawa selama 3,5 abad!! Dan oleh sebab itu pula Kerajaan Belanda tidak mau meminta maaf kepada Bangsa Indonesia karena merasa tidak pernah menjajah kita. (Lho?)
Cukup membahas tentang Kompeni, tidak enak saya menceritakan kalau yang dahulu berjuang mati-matian mengusir mereka adalah mbah-mbah kita juga. Karena kita juga harus menghormati jasa para leluhur kita. Istilah sederhananya adalah Nggak ada mereka, nggak bakalan ada kita”
22in-royal-coat-of-arms-special-2-350 Royal Coat of Arms kerajaan inggris yg ditakuti pada masa itu. Eh, kok ada simbol yang familiar lagi ya??
Yang berikutnya dalam daftar penjajah kita di atas adalah Kerajaan Inggris (Atau Yahudi?). Kalau yang ini hanya sebentar sekali menjajah kita. Dan itu juga hanya pengalihan. Gubernur wilayahnya bernama Thomas Stamford Rafless. Setelah itu kembali kita direnggut kemerdekaannya oleh VOC.
Next..
japanese_flag
Bendera Hinomaru, Kerajaan Nippon
Adalah Bangsa Jepang atau Nippon, sebuah Imperium kecil yang di penuhi dengan para Shogun, Ninja, serta Samurai-Samurai seperti Batosai, Azumi, Hatori, Naruto, dan siapapun yang kita tahu dia gemar membawa pisau panjang yang mengerikan itu. Jepang yang saat itu memiliki teknologi perang yang ditakuti oleh Amerika Serikat telah membuat VOC berpikir dua kali untuk tetap bercokol di Indonesia. Dan akhirnya VOC menyerah tanpa syarat kepada Imperium Jepang.
ultraman-pajamas-2
Jepang saat mengusir Kompeni dari Indonesia. Lho kok gambarnya begini??? Eh…kesalahan redaksi nih!!
Jepang datang ke Indonesia bagaikan Ultraman yang telah berhasil mengusir monster planet yang jahat dari Bumi. Dengan program Nippon 3A, Jepang berhasil mempropaganda Rakyat Kepulauan Indonesia dengan menganggap mereka adalah saudara tua kita. Lagi-lagi saya geleng-geleng kepala, kenapa juga sebuah bangsa yang hobinya perang saudara seperti Jepang bisa dipercaya untuk menjadi saudara tua kita. Bisa-bisa permen yang tadinya kita pegang diambil oleh mereka dengan alasan, aku kan kakakmu! (Lho, aku mbahmu!) Baru beberapa hari Jepang di Indonesia, dan baru satu jam Rakyat Indonesia tersenyum bahagia karena berpikir telah bebas dari penjajah, eh ndlalah malah dijajah lagi! Apes bener dah!
Kata mbahku, Jepang di Indonesia hampir-hampir melebihi Londo (Kompeni) di Indonesia. Padahal kata Bu Guru Sejarahku dari SD sampai SMA, Jepang di Indonesia hanya 3,5 tahun! Lho…Londo saja 3,5 abad, kok Jepang bisa melebihi? Gimana tho?
bk-romusha
Foto narsis mandor Romusha pada saat itu.
Begini lhoKalau Kompeni punya Kerja Rodi yang katanya bisa bikin orang stres, Nippon punya Romusha yang bisa bikin orang Harakiri. Oh..gitu tho!
Nah..
Oleh sebab itulah para pejuang Jaman Penjajahan Jepang dulu benci banget sekaligus terima kasih banget sama Jepang. Bencinya karena sudah buat kita sengsara sampai ke sumsum tulang, tapi terima kasihnya karena sudah mau mengajarkan kepada kita tentang berbagai ilmu mereka. Dari sistem pemerintahan dari tingkat RT/RW, sistem pendidikan SD sampai SMA, sistem pertanian, teknologi militer, sampai lagu-lagu Jepang yang dari zaman mbahku dulu hafal sama yang judulnya Kimi ga yo, dan sekarang saya pun hafal sama lagu-lagunya Van Tomiko. Tidak lupa untuk Doraemon, Ultraman, Kamen Raider, Naruto, Crayon Shinchan, dll. Yang sudah membuat anak-anak Indonesia kecanduan dan kebanyakan mengkhayal karenanya.
nato
Lambang sekutu, alias NATO. Bayangin masak Ultraman yang segede gitu sama monster kutu aja kalah??
Akhir dari Jepang di Indonesia, Jepang berhasil dipukul mundur oleh Pasukan Sekutu (Bukan Pasukan Kutu!) atau NATO yang dedengkotnya bernama Amerika Serikat. Dari kedatangan NATO itulah disebut-sebut Belanda membonceng di belakang untuk menginvasi Indonesia. Kata NATO kepada Pemerintah Kerajaan Belanda, “Lha, kan elo udah dicap penjajah sama orang-orang Hindia, sekalian aja jajah mereka. Mumpung basah, nyebur aja sekalian!” (Kacau!)
513px-Coat_of_Arms_of_the_Netherlands.svgRoyal Coat of Arms Kerajaan Belanda. Lagi-lagi ada simbol yang familiar. Siapa yang bikin sih??
Berikutnya adalah Kerajaan Belanda yang menjajah kita. Dan itu hanya berlangsung beberapa tahun. Intinya dalam peperangan yang kita sebut sebagai “Agresi Militer Belanda” tersebut, Belanda dan Indonesia bagaikan 2 kubu preman yang berebut lahan parkir. Dan yang menjadi polisinya sebagai penengah juga orang bule. Berebutan lahan alias wilayah ini berakhir setelah Amerika Serikat sebagai dedengkot NATO mengumumkan bahwa Indonesia sudah layak jadi negara sendiri. (Lho?)
Finally..
Setelah semua itu selesai, Indonesia mulai aman tenteram pada zaman Orde Baru. Tapi banyak yang bilang kalau zaman Orde Baru sebenarnya Indonesia juga dijajah. Oleh siapa? Cina?
Sebenarnya bukan Cina yang menjajah kita tetapi sistem Ekonomi Kapitalis yang dirintis oleh Zionist Yahudi. Bangsa Cina hanya memanfaatkan sistem yang ada untuk memperkaya diri.
usas
Inilah Seal of  United States of America. Btw, lambang yg familiar itu kok banyak banget ya??
Yang jelas dari sistem Ekonomi Kapitalis yang by design dibuat untuk memiskinkan suatu negara tersebut, Amerika Serikat sebagai negara Yahudi terbesar di dunia berusaha mengeliminasi nama Indonesia dari peta dunia.
Bahkan terlihatlah Amerika Serikat saat ini sebagai negara penjajah nomor satu di dunia. Filipina, Afganistan, Iraq, Saudi Arabia, Turki, dan banyak lagi korban mereka, termasuk Indonesia.
LOGO ILLUMINATINah ini dia dedengkotnya!! Lambang yang familiar itu so pasti milik kaum Zionist Yahudi.
Dengan program protokol 10, Amerika Serikat yang sebenarnya Zionist Yahudi melancarkan 4S dan 4F, yaitu Song, Sex, Smoke, Sport, dan Fun, Female, Fashion, Food. Dengan kedelapan unsur dalam protokol 10 tersebut Zionisme menghalalkan segala cara untuk menguasai dunia. Dan ini bukanlah main-main! Inilah penjajahan terbesar sepanjang sejarah manusia di Bumi.
Dan ingatlah, bukan Yahudi yang kita benci, tetapi Zionist Yahudi yang menginginkan perang dengan seluruh bangsa-bangsa di dunia. Kenalilah penjajahmu yang sebenarnya!
Sebenarnya jauh sebelum Bangsa Yunnan (Bangsa Indonesia) datang ke Kepulauan Nusantara, telah terdapat Bangsa Antu sebagai penduduk pribumi asli Nusantara. Dan Nenek Moyang kitalah yang menjajah mereka hingga punah. Jadi kalau kita dijajah, itu salah siapa? Atau hukum karma kah? (Tio Alexander™)
http://un2kmu.wordpress.com/2009/09/07/siapa-menjajah-siapa-dijajah/

0 komentar:

Posting Komentar