Komedo adalah kotoran penyumbat pori-pori. Kotoran yang mengumpul ini berbentuk kecil, berwarna hitam atau putih. Komedo muncul akibat terjadinya penumpukan minyak berlebih (sebum), serta sel kulit mati. Komedo disebabkan oleh kulit wajah yang tidak terjaga kebersihannya, menumpuknya sel kulit mati, sekresi berlebih, penyumbatan pori-pori karena makeup dan kotoran, polusi udara (terutama udara panas).
Ada berbagai jenis komedo. Yaitu :
* Komedo Hitam (Komedo Terbuka)
Komedo hitam merupakan kumpulan massa sebum yang tampak seperti pori-pori yang membesar dan menghitam pada permukaan wajah dan tidak tertutup epitel kulit, sehingga mudah dikeluarkan. Komedo ini berwarna kehitaman karena teroksidasi oleh udara.
* Komedo Putih (Komedo Tertutup)
Komedo putih merupakan gumpalan sebum yang terjadi di bawah permukaan kulit ari yang tersumbat kotoran dan lemak. Permukaanya tertutup oleh epitel kulit, sehingga sulit dikeluarkan. Biasanya, komedo ini muncul di area T (dahi, hidung, dan dagu), juga di bawah mata dan pipi. Komedo ini tampak putih kekuningan seperti benjolan kecil-kecil di bawah kulit.
Komedo yang ada di hidung selain disebabkan oleh sisa produk foundation, bedak, tabir surya, sisa keringat atau debu juga disebabkan oleh pori-pori yang besar dan terbuka (yang biasanya dimiliki oleh jenis kulit berminyak). Kondisi pori seperti ini membuat debu dan kotoran mendapatkan tempat tinggal.
Jangan menghilangkan komedodengan cara memencetnya, karena malah akan merangsangnya menjadi jerawat bernanah yang akan memperparah kondisi wajah, bahkan bisa menyebabkan infeksi. Penanganan yang paling tepat adalah dikompres dengan menggunakan handuk hangat atau menguapi wajah dengan uap hangat. Bisa juga hanya membasuhnya dengan air hangat. Hal itu dimaksudkan melebarkan pori-pori kulit wajah, setelah itu lakukan perawatan facial-scrub atau dengan susu pembersih wajah.
Baca Selengkapnya : http://haxims.blogspot.com/2010/05/menghilangkan-komedo-dengan-cara-yang.html#ixzz0n3raFV2W
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives
0 komentar:
Posting Komentar