
Bulan  yang biasa kita amati pada malam  hari ternyata menyimpan suatu misteri  unik yang tetap dipertanyakan oleh  para ahli. Keberadaannya, usianya,  dan bahkan semua tentang bulan  membuat gambaran dari bulan itu sendiri  menjadi suatu misteri bagi  penduduk bumi.
Dr.  Robin Brett  dari NASA pernah mengatakan bahwa, “sepertinya lebih mudah  menjelaskan  mengapa bulan tidak ada daripada mengapa ada bulan.”
Usia  Bulan
Salah  satu yang  paling membingungkan dari bulan adalah usianya. Hampir semua  dari  bebatuan bulan yang dibawa ke bumi untuk diamati ternyata  mempunyai usia  90% lebih tua dibandingkan dengan bebatuan bumi yang  paling tua  sekalipun. Hingga saat ini bebatuan bumi yang paling tua  yang pernah  ditemukan adalah yang berumur 3,7 miliar tahun, sedangkan  bebatuan bulan  ternyata berusia antara 4,3 dan 5,3 miliar tahun.  Penelitian tentang  bulan ini sekaligus membuat lutut dari para pengagum  teori kreasonis  (teori penciptaan bumi) sempat gemetar. Dalam bible  sendiri dicatat  bahwa bulan diciptakan pada hari keempat, dan  seharusnya apapun yang  ditemukan para ahli diluar sana mengenai bulan  akan mengatakan bahwa  bulan setidaknya lebih muda dari bumi. Jika dalam  beberapa dekade  kedepan tidak ditemukan lagi bebatuan bumi yang lebih  tua, maka  kemungkinan fakta mengenai bulan akan mulai mengolok-olok  para pengagum  teori kreasonis.
Bulan Berongga
Ketika  akan meninggalkan bulan dalam misi  pendaratan di bulan, pesawat apolo  12 melontarkan pesawat pendarat  kembali ke bulan, dan dari apa yang  dicatat oleh mesin pencatat gempa  yang dipasang di bulan, ternyata  terjadi gempa yang berlangsung selama  lebih dari 15 menit dalam radius  72km dan mengeluarkan dengungan. Sama  halnya ketika kita memukul tong  kosong dengan martil sekuat tenaga, maka  tong tersebut akan  mengeluarkan bunyi dari getaran yang dihasilkan. Hal  yang sama juga  terjadi pada bulan, dan ini telah membuktikan bahwa  bulan itu kosong.
Debu yang Hilang
Jika  memang bulan memiliki usia seperti  bebatuannya yang berhasil diteliti,  maka seharusnya ada tumpukan debu  yang menutupi permukaannya setebal  180 kaki, namun nyatanya debu yang  menutupi permukaan bulan hanya  setebal 2 inci.
Berlapiskan  Unsur Logam
Komposisi   bebatuan bulan ternyata bukan sembarang bebatuan. Ketika para ahli   mencoba melakukan pengeboran di bulan mereka terkejut karena mendapati   permukaan bulan terlalu sukar untuk ditembus. Setelah diteliti, ternyata   terdapat komposisi unsor logam yang sangat keras, yaitu unsur logam   titanium, bahan yang sama yang digunakan untuk membuat pesawat   antariksa. Kesimpulan mengenai bulan pun semakin bertambah yaitu, bola   titanium raksasa yang berongga.
Dewa Anjing Menelan Matahari
Orang  dahulu acap kali berhasil mengamati  suatu fenomena alam yang aneh,  mereka menyebutnya dengan istilah “dewa  anjing menelan matahari”, di  saat itu akan ada benda langit berwarna  hitam menutup total matahari,  langit siang hari yang terang benderang  tiba-tiba menjadi gelap gulita,  dipenuhi dengan kelap-kelip bintang,  yaitu “gerhana matahari total”  yang dikenal oleh ilmuwan sekarang ini.  Pada saat gerhana matahari  total, benda langit hitam yang kita lihat  adalah bulan, ukuran bulan  persis bisa menutupi matahari, artinya jika  dilihat dari bumi, bulan  dan matahari sama besarnya.
Belakangan   astronom mendapati, bahwa jarak matahari ke bumi persis 395 kali lipat   jarak bulan ke bumi, sedangkan diameter matahari juga persis 395 kali   lipat diameter bulan, maka jika dilihat dari bumi, bulan persis sama   besarnya dengan matahari. Diameter bumi adalah 12.756 km, diameter bulan   3.467 km, dan diameter bulan adalah 27%-nya diameter bumi.
Sumber : http://situslakalaka.blogspot.com/2010/10/5-fakta-tentang-rembulan-yang-jarang.html
Sumber : http://situslakalaka.blogspot.com/2010/10/5-fakta-tentang-rembulan-yang-jarang.html





0 komentar:
Posting Komentar